
Halmahera Selatan, FaktaHukum.id – Gelaran Tournamen Piala Bupati Cup Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2025 yang seharusnya menjadi ajang kebanggaan dan pemersatu masyarakat desa, justru diwarnai sikap abai dari sebagian besar kepala desa di zona Makian. Padahal, Bupati Halmahera Selatan telah memberikan arahan agar seluruh pemerintah desa berperan aktif mendukung kegiatan olahraga tersebut sebagai bagian dari pembinaan generasi muda dan penguatan semangat kebersamaan antarwilayah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah desa di zona Makian tampak tidak menunjukkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan turnamen. Bahkan, beberapa kepala desa tidak menghadiri kegiatan pembukaan, dan sebagian tidak mengalokasikan dukungan anggaran untuk tim desanya. Hal ini menimbulkan kekecewaan dari berbagai pihak, terutama panitia dan masyarakat yang berharap turnamen ini menjadi momentum mempererat silaturahmi antarwarga.
Seorang panitia pelaksana yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa sebelumnya pihaknya telah menerima surat edaran dari Dinas Pemuda dan Olahraga serta arahan langsung dari Bupati agar seluruh desa ikut berpartisipasi aktif dalam turnamen tahunan ini. Namun, kenyataannya banyak desa yang bersikap acuh, dengan alasan keterbatasan anggaran atau prioritas kegiatan lain di tingkat desa.
> “Padahal, Bupati sudah menekankan pentingnya kegiatan olahraga ini sebagai ajang pembinaan generasi muda dan promosi potensi daerah. Tapi faktanya, banyak kepala desa yang terkesan tidak menanggapi serius arahan tersebut,” ujarnya.
Sikap sebagian kepala desa di zona Makian ini memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Sebab, tournamen Piala Bupati Cup bukan hanya sekadar ajang pertandingan sepak bola, tetapi juga sarana memperkuat solidaritas dan menumbuhkan semangat sportivitas antarwilayah.
Salah satu tokoh masyarakat Pulau Makian menilai, ketidakhadiran dan minimnya dukungan dari para kepala desa menunjukkan lemahnya komitmen terhadap visi pembangunan daerah yang digagas oleh Bupati Halmahera Selatan.
> “Kalau kegiatan seperti ini saja tidak mereka dukung, bagaimana bisa bicara soal pembangunan berbasis masyarakat? Ini soal kepedulian dan tanggung jawab moral,” katanya dengan nada kecewa.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah terkait sikap sejumlah kepala desa tersebut. Namun, informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa Bupati Halmahera Selatan berencana melakukan evaluasi terhadap partisipasi desa dalam kegiatan daerah, termasuk tournamen Piala Bupati Cup 2025.
Turnamen yang diikuti puluhan tim dari berbagai kecamatan itu sejatinya digelar untuk menumbuhkan semangat olahraga dan mempererat hubungan sosial antarwarga, sekaligus memperkenalkan potensi daerah di bidang olahraga dan kepemudaan. Namun, minimnya dukungan dari sebagian pemerintah desa di zona Makian menodai semangat kebersamaan yang diharapkan lahir dari ajang tahunan tersebut.
Jika kondisi ini tidak segera disikapi, dikhawatirkan semangat sportivitas dan rasa persatuan antarwilayah di Halmahera Selatan akan semakin memudar. Oleh karena itu, diperlukan komitmen nyata dari seluruh kepala desa untuk menindaklanjuti arahan Bupati, bukan hanya sebagai formalitas, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat yang mereka pimpin.
Redaksi: Nasrun