
Sofifi, Maluku Utara — Puluhan warga dan aktivis di Sofifi, Maluku Utara, menggelar aksi unjuk rasa mendesak percepatan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Sofifi. Aksi ini berlangsung di depan kantor DPRD Provinsi Maluku Utara, Senin (28/7/2025), dan diwarnai dengan pembakaran Kartu Tanda Penduduk (KTP) berdomisili Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
“Berdasarkan Sumber terpercaya yang di Identifikasi Media ini, “Pantauan media ini, para peserta aksi menilai status administratif Sofifi yang hingga kini masih berada di bawah Pemerintah Kota Tidore Kepulauan adalah bentuk ketidakadilan yang berkepanjangan. Mereka menuntut agar Sofifi segera memiliki pemerintahan sendiri sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 yang menetapkan Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.
“Kami warga asli Sofifi tidak lagi mengakui identitas administratif Tidore. Kami akan membuat KTP sendiri, dengan alamat Kota Sofifi,” tegas salah satu orator dalam aksi.
Menurut para demonstran, pembakaran KTP menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat di wilayah Sofifi dan sekitarnya, khususnya di daratan Oba. Mereka menilai, selama lebih dari dua dekade, pemerintah tidak serius dalam merealisasikan pembentukan Kota Sofifi.
Massa juga menyampaikan kecaman kepada elit politik lokal dan nasional yang dinilai tidak konsisten dalam memperjuangkan aspirasi rakyat Sofifi. Mereka menuntut adanya komitmen nyata dari DPRD dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk segera mendorong pemekaran Sofifi sebagai daerah otonom yang berdiri sendiri.
Aksi ini berlangsung damai namun penuh semangat. Para peserta aksi menegaskan bahwa gerakan ini akan terus dilakukan hingga tuntutan mereka direspons secara konkrit oleh pemerintah pusat dan daerah.
Redaksi: Mito
Editor: Win