
Gane Barat, Halmahera Selatan –
Jalan nasional yang menghubungkan Desa Saketa dan Desa Bumi Rahmat di Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, mengalami kerusakan parah dan telah menjadi ancaman nyata bagi keselamatan pengguna jalan. Kerusakan infrastruktur jalan ini tak hanya menghambat aktivitas transportasi, tetapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal, terlebih pada malam hari saat pencahayaan minim.
Pantauan Langsung Jurnalis faktahukum.id pada Sabtu, 21 Juni 2025, menunjukkan bahwa sepanjang satu kilometer ruas jalan tersebut ditemukan setidaknya sembilan titik kerusakan serius. Lubang-lubang besar dengan kedalaman bervariasi menganga di permukaan jalan, disertai aspal yang terkelupas dan bergelombang. Salah satu lubang bahkan memiliki panjang hingga dua meter dengan kedalaman sekitar 15 sentimeter, cukup untuk mengganggu laju kendaraan, terutama sepeda motor dan kendaraan roda empat kecil.
Kondisi ini memaksa pengendara untuk memperlambat laju kendaraan secara mendadak, atau bahkan menepi dan mengambil sisi jalan yang lebih aman—yang ironisnya seringkali tak kalah berbahaya karena minim bahu jalan dan tidak adanya marka pembatas.
Seorang warga Desa Saketa yang enggan disebutkan namanya menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi jalan tersebut yang sudah lama rusak tanpa penanganan berarti dari pemerintah.
“Lama sekali ini jalan rusak, sudah tahunan ini belum diperbaiki. Banyak lubang besar. Apalagi kalau malam, jarang ada lampu di situ jadi gelap sekali dan sangat berbahaya,” ujarnya kepada wartawan Jendelahukum.id.
Warga lainnya mengungkapkan bahwa kecelakaan tunggal akibat jalan rusak bukanlah hal yang asing lagi. Sepeda motor sering tergelincir saat mencoba menghindari lubang, dan mobil pribadi maupun kendaraan umum kerap mengalami kerusakan pada bagian suspensi atau roda akibat menghantam jalan yang tidak rata.
Selain itu, jalan ini merupakan jalur strategis yang menghubungkan sejumlah desa di wilayah Gane Barat dan menjadi akses penting bagi distribusi barang, layanan kesehatan, serta aktivitas pendidikan. Kerusakan jalan dalam jangka waktu yang panjang dapat berdampak negatif terhadap ekonomi lokal dan aksesibilitas wilayah secara umum.
Tokoh masyarakat Desa Bumi Rahmat, Ali M. Rahman, mendesak pemerintah daerah dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk segera turun tangan.
“Kami minta agar ini tidak lagi diabaikan. Jangan tunggu ada korban jiwa baru diperbaiki. Jalan ini adalah urat nadi masyarakat Gane Barat. Sudah saatnya pemerintah pusat dan daerah bertanggung jawab,” tegasnya.
Kondisi ini mencerminkan persoalan klasik perawatan infrastruktur jalan nasional di daerah terpencil yang sering kali luput dari perhatian, meskipun memegang peranan vital dalam konektivitas wilayah. Pemerintah diharapkan segera mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi ruas jalan tersebut sebelum situasi semakin memburuk dan menelan korban.
Warga dan para pengguna jalan kini hanya bisa berharap bahwa jeritan mereka tidak terus-menerus tenggelam dalam diam, dan segera mendapat respons nyata dari pemangku kebijakan. Jalan yang aman dan layak adalah hak dasar masyarakat yang semestinya dipenuhi tanpa harus menunggu tekanan publik atau tragedi.
Redaksi | Win
faktahukum.id